Keutamaan Malam Nuzulul Quran – Dalam memahami peristiwa seputar turunnya Alquran, umat Islam akan dikenalkan dengan istilah Nuzulul Quran. Menurut sejarah yang diyakini para ulama, hidayah bagi umat Islam tidak datang sekaligus, melainkan diterima dalam dosis kecil. Lantas, apa sebenarnya makna Nuzulul Quran itu, dan apa manfaatnya?
Apa Pengertian Nuzulul Quran ?
Merujuk kepada laman NU (Nahdlatul Ulama) online, Nuzulul Quran sangat berarti bagi Nabi Muhammad, peristiwa ini dirayakan dengan turunnya wahyu Allah dalam bentuk Alquran. Alquran pertama kali dipublikasikan pada 17 Ramadhan, ketika Nabi Muhammad SAW telah berusia 40 tahun (sekitar 608-609 M). Saat itu, dia sedang menyendiri di Goa Hira (sekitar 5 kilometer dari Mekkah) dan Jibril mengunjunginya.
Sebelum peristiwa penting ini, beberapa petunjuk tentang kenabian Muhammad mulai muncul, seperti mimpi. Teori ini bersumber dari riwayat Imam Bukhari dan Aisyah. Bulan Ramadhan dianggap sebagai waktu diturunkannya Al-Qur’an sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat 185. Sebaliknya, malaikat yang menyampaikan wahyu digambarkan sebagai Jibril sesuai kesepakatan mufassirin, seperti pada surat An-Nahl ayat 102 dan Surat As-Syura ayat 193.
Beberapa ketidaksepakatan muncul atas wahyu yang pertama kali diterima Nabi. Beberapa ulama meyakini bahwa wahyu tersebut adalah Surat Al-Alaq 1-5 ayat, Surat Al-Muddatsir (HR. Imam Bukhari (wafat 676) dan Muslim (wafat 680) atau Surat Al-Fatihah (riwayat munqati).
Hikmah Nuzulul Alquran
Habib Idrus Al-Jufri, dalam kajian bertajuk “Nuzulul Quran” yang dilakukan Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII), mendukung amalan amal shalih pada malam diturunkannya Alquran. Namun, melakukan perbuatan baik juga dianggap mulia selama 10 hari terakhir Ramadhan.
Dia percaya bahwa transmisi amanat Allah kepada Nabi dalam bentuk Al-Qur’an memiliki makna yang signifikan. Beberapa di antaranya adalah menguatkan hati Muhammad dari hinaan kaum kafir Quraisy terhadap kitab suci umat Islam, ini akan memudahkan hafalannya sebagai sanggahan atas tuduhan orang-orang yang menentangnya, sejauh mana hukum Allah diperhatikan, dan bukti bahwa Alquran adalah keajaiban.
Keutamaan Malam Nuzulul Quran
Wakil Ketua Bidang Dakwah Cabang Muslimat NU Jombang, Hasanah, menjelaskan bahwa memperingati keutamaan Nuzulul Quran dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, tilawah atau membaca Alquran dengan musik pengiring yang merdu dan menggugah haru. Contoh lain adalah mengundang kiai untuk berbicara di konferensi.
Secara bersamaan, Pengurus Besar NU (PBNU) Sahal Mahfudz menjelaskan bahwa Nuzulul Quran merupakan sarana untuk mengakses berkah Al-Qur’an. Beliau juga memaparkan keutamaan Nuzulul Quran yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu.
Alquran dilaporkan diberikan kepada Lauful Mahfudh, tetapi tanggal dan tempat tepatnya tidak diketahui.
Sekaligus diberangkatkan ke Baitil Izzah (langit yang terlihat dari bumi atau sama’ al-dunya).
Jibril sebagai perantara diturunkan secara bertahap melalui perantaraan Malaikat Asbab An-Nuzul. Pada titik ini, umat Islam paling akrab dengannya.
Perbedaan antara Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar
Selain Nuzulul Quran, ada juga istilah Lailatul Qadar yang erat kaitannya dengan waktu Al Quran diturunkan kepada Nabi. Di Indonesia, sudah menjadi tradisi merayakan hafalan Al Quran pada tanggal 17 Ramadhan. Lailatul Qadar dianggap wahyu dari Al-Qur’an (Sura Al-Qadr ayat 1). Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbedaan antara keduanya.
– Nuzulul Quran (17 Ramadhan) dan Lailatul Qadar terjadi selama 10 bulan terakhir Ramadhan (yang dianggap sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan).
Proses turunnya Al Quran secara bertahap selama 21 tahun, tepatnya pada malam ke-24 Ramadhan (dilaporkan oleh Ibnu Abbas, Watsilah bin Al-Asqa, dan Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Qurthubi).